PURWOKERTO–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, Jawa Tengah, menargetkan pada tahun 2023 ada lima kegiatan job fair atau bursa kerja yang diselenggarakan oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai salah satu upaya mengurangi angka pengangguran di wilayah itu.
“Kami akan sounding ke SMK-SMK untuk mengadakan kegiatan job fair seperti ini,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Dinnakerkop UKM) Kabupaten Banyumas Wahyu Dewanto di sela kegiatan Job Fair Mutu 2023 di SMK Muhammadiyah 1 Purwokerto, Banyumas, Sabtu.
Ia mengakui jumlah angkatan kerja di Banyumas hingga saat ini mencapai kisaran 860 ribu dengan jumlah pengangguran mencapai kisaran 52 ribu orang.
Sementara jumlah pencari kerja, kata dia, berdasarkan data Dinnakerkop UKM Banyumas sampai bulan Juni 2023 sekitar 7.400 orang dan tenaga kerja yang sudah terserap sekitar 2.500 orang.
Menurut dia, Pemkab Banyumas telah menggelar pameran bursa kerja di Menara Pandang “Teratai” Purwokerto pada 6-7 Mei 2023. “Kemarin yang mendaftar sampai 5.000 orang, sedangkan yang terserap atau ditempatkan sampai 700 orang,” jelasnya.
Pihaknya juga telah menyelenggarakan pelatihan kerja pada bulan Januari hingga Juli 2023 dengan jumlah tenaga kerja yang terserap mencapai 2.000 orang.
Selanjutnya dalam Perubahan APBD Tahun 2023, kata dia, akan ada 40 pelatihan kerja masing-masing diikuti sekitar 20 orang.
Ia mengharapkan kegiatan bursa kerja maupun pelatihan kerja tersebut dapat mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Banyumas.
Terkait dengan Job Fair Mutu 2023, Wahyu mengatakan kegiatan tersebut merupakan yang pertama kali digelar oleh SMK di Kabupaten Banyumas, sehingga pihaknya menargetkan akan ada kegiatan sejenis yang diselenggarakan SMK hingga akhir tahun.
“Dalam job fair ini ada 25 perusahaan yang terlibat dan menyediakan sekitar 2.000 lowongan pekerjaan,” katanya.