JAKARTA—Sosiolog Dr. Imam Budi Prasojo mengajak Paguyuban Seruan Eling Banyumas atau Serulingmas lakukan aksi untuk selamatkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu yang terancam terkena bencana longsor sedimen.
Hal ini diungkap Imam Prasojo dalam acara sarasehan Serulingmas yang diadakan di Gedung Walikota Jakarta Selatan pada 8 oktober lalu.
Imam mengungkapkan saat ini dirinya tengah melakukan penelitian menyoal sedimentasi Sungai Serayu di Banjarnegara.
Dalam proses kajiannya, Imam menemukan fakta bahwa Waduk Mrica di Banjarnegara telah terimbas lumpur dengan persentasi 90 persen.
“Tahun lalu juga terjadi kemarau panjang (seperti sekarang). Pada 2021 para peneliti Jerman mengukur jumlah gelontoran lumpur yang masuk ke Waduk Mrica itu besarnya 6,6 juta meter kubik sama dengan sebanyak 2.000 truk sehari,” ujar Imam.
Imam mengungkapkan kondisi kemarau yang saat ini pun sama halnya dengan yang terjadi pada 2021.
Tanah di beberapa wilayah tercatat mengalami kekeringan parah hingga retak-retak. Karena itu, hal yang sama dikhawatirkan akan terjadi tahun ini.
“Saat ini kemarau panjang, musim hujan ini diperkirakan Desember hingga Januari,” jelas Imam.
“Dikhawatirkan jika musim hujan turun, tanah yang retak itu akan menggelontor ke waduk. Ketika waduk tidak bisa menahan, yang terjadi waduk dapat jebol dan mengancam kehidupan 5,9 juta jiwa,” jelas Imam.
Imam juga menjelaskan jika bencana lumpur ini terjadi, imbasnya lebih parah dari banjir air karena ekonomi bisa terhenti.
Karena itu, saat ini ia dan tim juga sedang melakukan penyuluhan kepada warga di Dieng untuk beralih dari petani kentang yang dapat menyebabkan erosi.
Ia juga memberikan penyuluhan kepada warga di sepanjang DAS Serayu untuk mulai melakukan penghijauan menanam tanaman di sepanjang bibir aliran sungai Serayu, bukan hanya sawah.
“Jadi ayo, kita lakukan penyelamatan Banjarnegara, Wonosobo, Purbalingga, Banyumas, dan Cilacap,” ajak Imam kepada para anggota Serulingmas.
“Das yang selama ini telah memberi berkah kepada kita jangan sampai menjadi musibah,” jelas Imam.
Menurut Imam saat ini dirinya tengah berkomunikasi dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk bisa memberikan bantuan pendanaan guna menyelamatkan DAS Serayu.
Imam juga mengungkap saat ini masih dilakukan proses pengerukan lumpur dan flushing sedimen untuk pencegahan longsor.
“Bencana itu mengerikan jika kita tidak siap. Karena itu kita butuh persiapan. Jangan hanya talking action tapi taking action!” pungkas Imam.
“Mari kita buat penghijauan di sepanjang bibir DAS Serayu. Ada sekitar 181 kilometer dari Banjar hingga Cilacap,” katanya. (Jodianjo)