PURWOKERTO–Hujan lebat yang turun dari sejak Selasa (14/11) malam hingga Rabu pagi telah menyebabkan bencana banjir dan tanah longsor di bagian wilayah Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.
“Berdasarkan laporan sementara yang kami terima, bencana banjir terjadi di tujuh desa/kelurahan, sedangkan tanah longsor di lima desa,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyumas Budi Nugroho di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu.
Menurut dia, banjir melanda Desa Selandaka, Desa Kemiri, dan Kelurahan Kebokura di Kecamatan Sumpiuh; Desa Sirau dan Grujugan di Kecamatan Kemranjen; serta Desa Karangpetir dan Gebangsari di Kecamatan Tambak.
Bintara Pembina Desa Kelurahan Sumpiuh Sersan Satu Gunawan mengatakan bahwa banjir menyebabkan permukiman warga tergenang di Grumbul Karet, Kelurahan Sumpiuh.
“Berdasarkan pendataan sementara ada sekitar 20 rumah yang kemasukan air dengan ketinggian 35 cm,” katanya.
Sementara itu, tanah longsor terjadi di lingkungan RT 01 RW 01 Desa Kemawi, Kecamatan Somagede; RT 05 RW 03 dan RT 04 RW 10 Desa Watuagung, Kecamatan Tambak; RT 04 RW 07 Desa Bogangin, Kecamatan Sumpiuh; RT 05 RW 10 Desa Gununglurah, Kecamatan Cilongok; dan Desa Karangkemiri, Kecamatan Pekuncen.
Budi menyampaikan bahwa BPBD masih mendata dampak bencana banjir dan tanah longsor di wilayah Banyumas.
Selain menyebabkan banjir dan tanah longsor, dia mengatakan, kondisi cuaca ekstrem mengakibatkan pohon tumbang di Desa Bogangin, Kecamatan Sumpiuh serta Desa Samudra, Kecamatan Gumelar.
“Kejadian pohon tumbang di Desa Gumelar sudah ditangani, sedangkan di Bogangin masih dalam penanganan,” kata Budi.