PURWOKERTO–Pj Bupati Hanung Cahyo Saputro mengapresiasi kinerja Bupati dan Wakil Bupati Banyumas periode 2018-2023 yang dinilai mampu meningkatkan kesejahteraan serta prestasi Banyumas dengan berbagai penghargaan yang ditorehkan
“Salah satu yang membuat saya dan rekan-rekan di Jawa Tengah kagum adalah kinerjanya terkait penanganan sampah,” ucapnya
Selain kinerja pengelolaan sampah yang akan ia teruskan dan pelajari lebih lanjut ia juga menuturkan akan mendorong penurunan tingkat kemiskinan ekstrem di Banyumas
“Target kemiskinan ekstrem pada 2024 adalah zero. Dan hal itu akan kita dorong di Banyumas. Satu persatu akan kami selesaikan,” tuturnya
Hal itu dikatakan pada acara serahterima jabatan Bupati dan Wakil Bupati Banyumas kepada PJ. Bupati Banyumas/
Hanung cahyo Saputro mengaku, hari pertama kerja harus menghafalkan dulu sapaan akrab wong Banyumas, yakni ‘kepriwe kabare’. Ia harus berulang kali mengulang agar lafal dan bacaannya pas.
Sang istri, katanya, sempat mengkoreksi beberapa kali belum sesuai logat banyumasan. “Satu ucapan sempat diingatkan istri, tidak pas dan masih salah. Tapi setelah makan mendoan jadi lanyah atau lancar. Ternyata rumusnya setelah makan 3-4 mendoan jadi lancar,” ucap Hanung saat menyapa awal dalam sambutan serah terima jabatan di Pendapa Si Panji Putrwokerto, Senin 25 September 2023.
Sertijab dilakukan dengan Achmad Husein dan Sadewo Tri Lastiono, bupati-wakil bupati Banyumas periode 2018-2023. Disaksikan unsur Forkompinda, unsur pimpinan DPRD dan dihadiri semua kepala OPD dan camat.
Hanung meminta setelah bisa menghafalkan logat ‘kepriwe kabare’, berikutnya minta diajari logat-logat keseharian bahasa ngapak lainnya.
Maklum, yang bersangkutan lama dibesarkan di Wonogiri dan Semarang yang lebih kental dengan logat Jawa wetan.
Dia juga minta masukan ke mantan Bupati achmad Husein, jika menempati rumah dinas bupati apakah ada ganggaun terkait hal-hal mistik. Pasalnya, pada Senin malam merupakan hari pertama mulai tinggal di rumah dinas bersama istri.
“Kalau ada sesuatu, takutnya istri saya minta cepat pulang (ke Semarang). Tapi dijawab pak Husein, aman, ya saya yakin bisa betah di sini sampai menyelesaikan tugas ini,” kata Hanung.
Dia menyampaikan, posisi sebagai Pj bupati, dievaluasi oleh pemerintah tiap tiga bulan sekali. Masa jabatan paling lama satu tahaun, setelah itu bisa diperpanjang atau diganti.
Kepada Husein-Sadewo, ia juga meyampaikan terima kasih dan apresiasi atas segala daya telah mencurahkan tenaga, pikiran dan waktu untuk masyarakat Kabupaten Banyumas.
Mulai predikat WTP atas kinerja pengelolaan keuangan daerah, penghargaan adipura untuk kebersihan dan lingkungan, penghargaan wahana tata nugraha di bidang penataan sarana prasarana jalan termasuk penghargaan pelayanan publik yang cukup luar biasa. Misalnya, perizinan sudah berbasis online dan ditangani di tingkat kecamatan.
“ini bentuk keberpihanan mereka berdua untuk masyarakat dan membangun iklim investasi yang baik di Banyumas,” pujinya.
Dikuti Suara Merdeka, Hanung terkesan, atas inovasi yang dilakukan Achmad Husein dalam penanganan masalah sampah. Tahun 2018, tiap hari ada 150 truk sampah yang harus dibawa ke TPA. Namun sekarang sudah berubah drastis, tinggal 15 truk per harinya.
“Awalnya sempat dibully tiap hari, bahkan sampai di demo warga memblokir jalan. Seerangkaian rekayasa dilakukan mulai peningkatan pengolahan sampah organik, pengurangan plastik, pemilahan sampah dengan mesin dan pendekatan ke warga, hasilnya berdampak positif, valume sampah 15 truk tiap hari,” nilai Hanung.
Kepada birokrasi di Banyumas, ia mengajak berlari kencang, seperti halnya saat bersama Husein-Sadewo.
Dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada. Kepada ASN, ia menekankan, yang utama adalah menjaga integritas.
“Integritas itu satu kata demham petbuatan. Ibarat senyawa antara kopi dengan rasa pahit, gula dengan rasa manis, garam dengan rasa asin. jika integritas ini dijaga betul, tidak ada korupsi dan penyimpangan lain,” ujarnya.
Dalam bekerja setahun ini, Hanung menyatakan, dalam bekerja tidak akan lamban, namun kinerja terukur. Yakni mengenali permasalah, tahu solusinya, time-line jelas, siapa bertanggungjawab kepada siapa dan bagaimana prosedurnya.***
Dia menilai, banyak prestasi yang diraih selama mereka memimpin.