Musim kemarau mulai terasa dampaknya di beberapa desa, antara lain makin sulitnya warga mendapatkan pasokan aior bersih
CILACAP–Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, menyatakan jumlah desa terdampak kekeringan di wilayah itu bertambah menjadi tujuh desa yang tersebar di empat kecamatan.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap Budi Setyawan di Cilacap, Kamis, mengatakan tujuh desa yang terdampak kekeringan itu terdiri atas Desa Bojong, Kawunganten, dan Kubangkangkung di Kecamatan Kawunganten; Desa Rawaapu dan Bulupayung di Kecamatan Patimuan; Desa Matenggeng di Kecamatan Dayeuhluhur; serta Desa Karanggintung di Kecamatan Gandrungmangu.
Akan tetapi, kata dia, tidak semua wilayah dusun di tujuh desa itu terdampak kekeringan
“Total ada 12 dusun di tujuh desa tersebut yang mengalami kekeringan dengan jumlah warga yang terdampak mencapai 8.344 jiwa dari 2.764 keluarga,” jelasnya, seperti dikutip Antaranews.com
Terkait dengan hal itu, dia mengatakan BPBD Kabupaten Cilacap hingga Rabu (2/8) telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 31 tangki untuk membantu warga terdampak kekeringan di wilayah tersebut.
Menurut dia, wilayah yang paling banyak menyerap bantuan air bersih hingga saat ini adalah Desa Bojong karena terdapat tiga dusun yang terdampak kekeringan yakni Bugelsampang, Jayagiri, dan Gunungjaya.
Selain itu, kata dia, Desa Bojong merupakan wilayah yang paling awal terdampak kekeringan pada musim kemarau 2023.
“Total bantuan air bersih yang telah disalurkan ke Desa Bojong hingga saat ini mencapai 13 tangki dengan perincian untuk Dusun Bugelsampang sebanyak enam tangki, Jayagiri sebanyak lima tangki, dan Gunungjaya sebanyak dua tangki,” tegasnya.
Lebih lanjut Budi mengatakan BPBD Kabupaten Cilacap akan terus menyalurkan bantuan air bersih kepada masyarakat yang membutuhkan.
Menurut dia, penyaluran bantuan air bersih yang bersumber dari APBD Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran 2023 itu akan dilakukan setelah pemerintah desa setempat mengajukan permohonan bantuan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cilacap.
“Kami juga mengajak instansi, dunia usaha, maupun organisasi kemasyarakatan untuk ikut berpartisipasi dalam penyaluran bantuan air bersih karena berdasarkan hasil pemetaan, wilayah rawan kekeringan di Cilacap mencapai 105 desa yang tersebar di 20 kecamatan,” jelasnya.