Petugas mengecek debit air sungai, saat dilakukan pembersihan di pintu bendung Banjarkawung pada pekan ini. Indikator ketinggian air menunjukkan debit air jauh di bawah batas maksimum.-YUDHA IMAN PRIMADI/RADARMAS-
PURWOKERTO—Sejumlah bendungan di wilayah kabupaten Banyumas dikabarkan mulai mengalami kekeringan akibat kemarau.
Hujan sudah jarang turun yang berdampak pada turunnya debit air di tiga bendung yang mengalir di wilayah Kecamatan Ajibarang dan Pekuncen.
Penjaga Bendung Tengah Desa Pandansari Kecamatan Ajibarang, Rizki Taufika mengatakan kondisi saat ini khususnya di bendung Banjarkawung yang melintas pada wilayah Desa Cikawung, Ciberung dan Banjaranyar, debit air menurun.
Ketinggian di aliran hanya sekitar tujuh sentimeter. Penurunan debit air juga terjadi di Bendung Tengah dan Bendung Pliken di dalem dua Pekuncen yang juga masuk dalam wilayah pengawasannya.
“Normalnya 10 sampai 12 centimeter di irigasi,” katanya, seperti dikutip Radar Banyumas.
Disinggung terkait dampak penurunan debit air tersebut, Rizki yang mendapat Surat Keputusan (SK) dari Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di Bendung Tengah menjelaskan tidak berdampak kepada suplai air bersih bagi masyarakat.
Sepengetahuannya dampak langsung penurunan debit air di tiga bendung pada areal persawahan dimana air pada saluran irigasi bersumber dari bendung.
“Kalau untuk rumah tangga tidak tapi lebih berdampak ke persawahan,” terang dia.
Adapun kondisi penurunan debit air pada tiga bendung dibawah pengawasannya tersebut normal terjadi saat musim terang seperti ini. Untuk saat ini penurunan debit air sudah tergolong tinggi.
Meski demikian perlu diketahui bahwa bendung tidak semuanya dibawah naungan pemerintah daerah. Ada juga bendung yang secara lokasi menjadi naungan desa.
“Seperti Bendung Pliken di dalem satu dibawah Desa Karangklesem Pekuncen,” pungkas Rizki. (Radar Banyumas/yda)