BANJARNEGARA – Sebagai bentuk rasa syukur atas segala berkah yang diperoleh, masyarakat Desa Babadan Kecamatan Pagentan mengadakan acara syukuran desa. Acara yang digelar Minggu (23/7/2023) di lapangan komplek wisata Curug Sikopel tersebut dihadiri ratusan warga Desa Babadan yang mayoritas penduduknya sebagai petani tersebut.
Tradisi Syukuran desa atau masyarakat sekitar menyebutnya Sedekah Bumi diawali dengan mengarak gunungan hasil panen petani seperti sayur dan buah-buahan hasil bumi Desa Babadan di arak mengelilingi desa sepanjang dua kilometer. Sesampainya di lapangan Desa Babadan ratusan warga berkumpul untuk berdoa bersama agar terus mendapat keselamatan sepanjang tahun.
Dikutip dari laman Pemkab Banjarnegara, usai didoakan, warga langsung berebut gunungan hasil bumi yang sudah dinantikan untuk dibawa pulang.
Kepala Desa Babadan Turahman mengtakan, Acara ruwat bumi di Desa Babadan merupakan kegiatan rutin yang mulai digelar sejak tahun 2019 sebagai wujud rasa syukur kepada sang pencipta atas berkah yang sudah diberikan kepada warga Desanya.
“Tradisi ini merupakan bentuk rasa syukur masyarakat desa atas berkah yang diberikan kepada masyarakat, meski sedang dilanda berbagai permasalahan mudah mudahan setelah ruwat bumi warga diberikan keselamatan, kemakmuran serta kemudahan dibidang pertanian,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara Adi Cahyono berharap tradisi ruwat bumi di Desa babadan terus dilestarikan sehingga nantinya bisa menjadi salah satu pendukung kegiatan wisata yang sudah ada di Desa Babadan.
“Kami berharap nantinya tidak hanya wisatawan lokal yang datang, namun babadan bisa menjadi penyangga wisata di Banjarnegara setelah Dieng,” katanya
Ia juga meminta agar masyarakat bisa menjadi tuan rumah yang baik dan meminta agar pokdarwis terus menggiatkan sapta pesona agar Desa Babadan menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Banjarnegara.
“Mari bersama-sama bergotong royong membangun pariwisata lokal, jangan sampai kalah dengan daerah lain,” lanjutnya Lebih jauh Adi mengatakan, setiap desa mempunyai potensi wisata dan budaya yang berbeda-beda dan harus dikembangkan sesuai dengan karakteristik wilayah masing-masing.
“Perlu kerjasama dari semua pihak , terutama masyarakat dan potensi lokal agar potensi wisata bisa dikembangkan, perlu gotong royong karena jika hanya melibatkan desa saja tidak akan mampu,” tambahnya.
Sementara Ketua panitia kegiatan Tursino mengatakan, Syukuran desa dimeriahkan berbagai acara diantaranya kirab budaya, pentas seni kuda kepang. Sebelumnya pada hari sabtu juga digelar acara pentas seni pelajar, kuda kepang, talkshow tentang kopi bersama Ikatan Pemuda Desa (IPDA) serta penerbangan lampion pada malam harinya. (kominfo/ahr)