Empat pramuka asal Purbalingga ikut jambore di Saemangum Korea Selatan akan dievakuasi karena Topan Khanun
PURBALINGGA–Empat anggota pramuka asal Purbalingga termasuk dalam peserta jambore internasional XXV di Saemangum Korea Selatan yang akanb dievakuasi karena adanya ancaman topan Khanun melenda negara itu.
Keempat pramuka asal Purbalingga tersebut yaitu siswa SMAN 1 Purbalingga Nabil Faiq Shyam Ardirahman dan Sakinah Feiza Aqilah dari SMAN Bobotsari, serta dua siswa dari SMP Sambas, Nafisa Zahratusita serta Farica Nadine Putri Widodo.
“Jadi ada dua anggota pramuka penggalang dan dua anggota pramuka penegak dari Purbalingga yang menjadi delegasi dalam kegiatan tersebut,” kata Ketua Kwartcab Gerakan Pramuka Purbalingga, Wahyudina, seperti dikutip serayunews.com, Selasa (8/8/2023).
Dikabarkan bahwa pelaksanaan Jambore Pandu Sedunia XXV di Saemangum Korea Selatan terdampak adanya topan khanun yang perkiraannya akan datang Selasa (8/8/2023) ini. Akibatnya puluhan ribu peserta yang merupakan delegasi dari seluruh dunia dievakuasi, termasuk empat orang peserta dari Kabupaten Purbalingga yang masuk dalam kontingen Indonesia.
“Benar, pelaksanaan Jambore Pandu Sedunia terdampak adanya topan khanun. Menurut informasi peserta dievakuasi menuju Seoul. Namun kegiatan tidak dibatalkan, hanya dipindahkan lokasinya,” kata Wahyudina.
Empat pramuka tersebuty akan dievakuasi. “Jadi ada dua anggota pramuka penggalang dan dua anggota pramuka penegak dari Purbalingga yang menjadi delegasi dalam kegiatan tersebut,” jelasnya.
Sebelumnya, Wakil Menteri Pengelolaan Kebencanaan Korsel Kim Sung-ho mengumumkan evakuasi tersebut di bumi perkemahan, Senin (7/8/2023) siang waktu setempat. Bumi perkemahan Saemangeum terletak di Provinsi Jeolla Utara. Jaraknya sekitar 260 kilometer sebelah selatan Seoul, di pesisir barat Korsel.
Menurut Kim, keputusan itu diambil setelah Badan Meteorologi Korsel menyebutkan topan Khanun akan tiba pada Selasa pagi dan semakin parah seiring berjalannya hari. Saat ini, topan Khanun yang dikategorikan nomor dua terkuat dari empat level topan, berada di 330 kilometer timur laut Okinawa, Jepang. Kecepatan anginnya mencapai 118-154 kilometer per jam.
Meskipun demikian, Pemerintah Korsel menyatakan jambore tidak dibatalkan. Di Seoul, mereka tetap melakukan berbagai kegiatan yang telah dijadwalkan. “Peserta dari Indonesia termasuk dari Kabupaten Purbalingga dalam keadaan sehat walafiat. Proses evakuasi sedang dilaksanakan,” ungkapnya.
Jambore Pandu Sedunia XXV dijadwalkan dilaksanakan 1-12 Agustus 2023.Peserta dari Kabupaten Purbalingga sebelumnya dilepas oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) dan Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Purbalingga Tri Gunawan Setyadi di Pendapa Dipokusumo, Senin (24/7/2023).