Nana Sudjana menjabat Kapolresta Solo saat Jokowi menjadi Walikota
SEMARANG—Masa jabatan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo segera berakhir bulan ini. Selasa (5/9/2023) besok jabatan Ganjar sebagai Gubernur Jateng resmi berakhir.
Presiden Joko Widodo telah menunjuk Nana Sudjana sebagai Penjabat (Pj) Gubernur Jateng.
Nana Sujana termasuk 10 Pj Gubernur yang akan segera memimpin wilayah setelah gubernur definitis berakhir masa tugasnya.
”Mudah-mudahan siapa pun yang nanti ditunjuk oleh presiden sebagai Pj, bisa membawa Jawa Tengah lebih baik,” kata Ganjar Pranowo, saat setelah mengikuti acara tradisi sebaran kue apem Yaa Qowiyyu di Jatinom, Klaten, Jumat (1/9/2023).
Ganjar berharap siapa pun yang ditunjuk menjadi Pj bisa menjaga integritas dan bisa melayani masyarakat dengan mudah cepat.
Ia menilai Nana Sudjana sebagai sosok yang baik. “Bagus, dia pengalaman apa namanya di pemerintahan sebagai Irjen,” imbuh Ganjar.
Sebelumnya, DPRD Jateng telah mengusulkan tiga nama sebagai calon Pj Gubernur, namun tidak termasuk Nana Sudjana.
Ketiga nama yang diusulkan DPRD Jateng adalah, Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, kemudian Kepala Badan Diklat Kejagung RI, Tony Tribagus Spontana dan Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno.
”Ini menandai langkah penting dalam menjaga kelancaran pemerintahan Provinsi Jateng saat Ganjar selesai masa jabatannya nanti,” kata Ketua DPRD Jateng Sumanto, ketika itu, sebagaimana dikutip Suara Merdeka.
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, mengatakan pekan ini bahwa para Pj Gubernur yang sudah ditunjuk itu akan dilantik secara resmi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Ini kan masing-masing gubernur kan ada yang tanggal 5 (habis masa jabatannya), ada yang tanggal segini, ada yang tanggal segitu. Nanti akan diputuskan,” ungkap Ngabalin.
Nana Sudjana lulusan Akpol 1988. Ia pernah menjabat sebagai Kapolda Matro Jaya, juga kemudian Inspektur Utama Setjen DPR RI.
Nana lulus satu angkatan dengan mantan Kapolri Jenderal Idham Azis dan Wakapolri Komjen Gatot Edy Pramono.
Kapolresta Solo
Nana Sudjana lahir di Cirebon, Jawa Barat, 26 Maret 1965. Selama mengemban tugas di kepolisian, Nana ditempatkan di bidang intelijen.
Setelah lulus dari Akademi Kepolisian, Nana ditugaskan di Polresta Yogyakarta selama beberapa tahun. Kemudian pada tahun 2001 dipindahtugaskan ke Polres Metro Jakarta Barat.
Ia juga sempat menjadi Kapolres Probolinggo (2006), Wakapolwiltabes Surabaya (2008), Analis Utama Tk III Badan Intelijen dan Keamanan atau Baintelkam Polri, lalu Kapolresta Surakarta (2010).
Saat Nana Sudjana masih menjabat sebagai Kapolrestabes Surakarta, Jokowi masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Selain itu, Nana juga sempat menjabat sebagai Dirintelkam Polda Jawa Tengah (2011), Analis Utama Tk I Baintelkam Polri (2012), Analis Kebijakan Madya Bidang Ekonomi Baintelkam Polri (2013), dan Dirintelkam Polda Jawa Timur (2014).
Pada tahun 2015, Nana Sudjana ditunjuk sebagai Wakapolda Jambi kemudian Wakapolda Jabar pada tahun 2016.
Kemudian, ia dirotasi sebagai Direktur Politik Baintelkam Polri. Tiga tahun setelahnya tepatnya April 2019, Nana diangkat menjadi Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB).
Tak sampai setahun yakni Januari 2020, dia kembali ditempatkan di Ibu Kota untuk menjabat Kapolda Metro Jaya.
Namun, belum setahun menjabat, Nana dicopot dari jabatan Kapolda Metro Jaya pada 16 November 2020.