Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) setempat berupaya mengejar pencapaian target investasi tahun 2023 yang ditetapkan sebesar Rp906 miliar.
“Berdasarkan rencana kerja DPMPTSP Kabupaten Purbalingga, kami ditargetkan sebesar Rp906 miliar dan pada semester pertama tahun 2023 sudah terealisasi sebesar Rp424,91 miliar atau 46,9 persen,” kata Kepala DPMPTSP Kabupaten Purbalingga Muchammad Umar Faozi di Purbalingga, Jumat siang.
Menurut dia, realisasi investasi tersebut didominasi oleh proyek Usaha Mikro Kecil (UMK) di mana pada bulan Januari tercatat 537 unit dengan nilai investasi Rp10,8 miliar yang menyerap tenaga kerja sebanyak 4.463 orang.
Selanjutnya pada bulan Februari, kata dia, realisasi proyek UMK sebanyak 613 unit dengan nilai investasi Rp83,04 miliar yang menyerap 2.460 tenaga kerja dan pada bulan Maret tercatat 601 unit dengan nilai investasi Rp56,26 miliar yang menyerap 2.059 tenaga kerja.
Sementara pada bulan April, lanjut dia, tercatat sebanyak 307 unit dengan nilai investasi Rp26,06 miliar yang menyerap 951 tenaga kerja, bulan Mei sebanyak 603 unit dengan nilai investasi Rp45,24 miliar yang menyerap 2.046 tenaga kerja, dan bulan Juni sebanyak 513 unit dengan nilai investasi Rp136,42 miliar yang menyerap 1.022 tenaga kerja.
“Kami tetap berupaya secara optimal agar target investasi tahun 2023 dapat tercapai 100 persen, bahkan lebih,” tegasnya.
Ia mengatakan dari beberapa Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM), pihaknya melihat perkembangan investasi yang sudah ada di Purbalingga, yakni akan ada beberapa perusahaan baru serta beberapa perusahaan yang akan melakukan pengembangan.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga mencoba untuk mengedukasi ketertiban pelaporan LKPM seperti yang telah dilakukan DPMPTSP kepada beberapa perusahaan selama satu minggu penuh di salah satu hotel Purbalingga.
Disinggung mengenai realisasi investasi tahun 2022, Umar mengakui jika pencapaiannya cukup menonjol karena adanya investasi perusahaan penanaman modal asing (PMA) yang bergerak di bidang industri rambut dan bulu mata palsu, yakni PT Victoria Beauty Industrial di Desa Bajong, Kecamatan Bukateja, Purbalingga.
“Dalam hal ini, realisasi investasi tahun 2022 mencapai Rp1,211 triliun atau 146 persen dari ditetapkan sebesar Rp803 miliar. Demikian pula pada tahun 2020 dan 2021, target investasi dapat terlampaui,” jelasnya.
Menurut dia, hal itu menunjukkan adanya “keajaiban” pada industri rambut dan bulu mata palsu yang tetap bertahan pada masa pandemi COVID-19.
Terkait dengan hal itu, dia mengharapkan target investasi di Kabupaten Purbalingga pascapandemi COVID-19 dapat tercapai dan terus meningkat.
“Kami akan genjot terus agar ada investor yang tertarik berinvestasi di Purbalingga melalui beberapa forum bisnis,” tegas Umar.