PURWOKERTO–Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Purwokerto berkolaborasi dengan Jazz Gunung Indonesia akan segera menghadirkan pergelaran QRIS Jazz Gunung Slamet di kawasan Bumi Perkemahan Wana Wisata Baturraden Palawi, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Kepala KPw BI Purwokerto Rony Hartawan di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Rabu, mengatakan pergelaran QRIS Jazz Gunung Slamet merupakan bagian dari kegiatan Banyumas Creative Festival (BCF) yang akan digelar pada 14-15 Oktober 2023.
“Acara ini diselenggarakan dalam rangka meningkatkan akseptasi digital masyarakat Banyumas melalui penggunaan metode transaksi nontunai QRIS serta meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kebijakan Bl dalam ekonomi dan keuangan syariah,” katanya.
Dalam hal ini, kata dia, rangkaian kegiatan BCF terdiri atas pergelaran Jazz Gunung Slamet pada hari Sabtu (14/10) serta Pengajian Akbar dan Festival Marawis pada hari Minggu (15/10).
Menurut dia, QRIS Jazz Gunung Slamet nantinya akan menjadi acara pertunjukan seni musik jaz yang diselenggarakan berkolaborasi dengan Jazz Gunung Indonesia dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturraden, dengan harapan dapat mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat (PEM).
“Sejumlah musisi jaz nasional yang akan tampil di QRIS Jazz Gunung Slamet, antara lain Sandy Sandoro, Marcell Siahaan, Tohpati, dan Aditya Ong,” jelasnya.
Bahkan pada ajang QRIS Jazz Gunung Slamet, kata dia, juga akan diselenggarakan pertunjukan kebudayaan daerah khas Banyumas berupa Lengger yang akan dibawakan lewat koreografi dari Rianto Dance Studio.
Ia mengharapkan kolaborasi antara kemewahan musik jazz dengan keanggunan budaya daerah tersebut dapat menjadi sarana penyampaian kebijakan BI dengan cara yang lebih sederhana, membumi, dan mudah dipahami masyarakat.
“Sementara untuk Pengajian Akbar dan Festival Marawis yang digelar pada hari Minggu (15/10) merupakan bagian dari agenda Road To Fesyar 2023. Pengajian akbar tersebut nantinya akan dipandu oleh tokoh ulama kharismatik nasional dan diharapkan akan menjadi stimulus bagi masyarakat untuk semakin memahami ilmu muamalah sesuai prinsip syariah,” kata Rony.
Deputi Kepala KPw BI Mursidi mengatakan QRIS Jazz Gunung Slamet tidak hanya menyuguhkan pertunjukan jaz semata, melainkan sebuah strategi untuk mengakselerasi akseptasi digital di daerah serta mendukung ekonomi kreatif melalui gelaran bazar usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang menyuguhkan produk-produk unggulan daerah.
Ia mengharapkan kegiatan yang memiliki reputasi baik secara nasional itu akan memberikan daya ungkit yang kuat terhadap perekonomian Kabupaten Banyumas khususnya di Kawasan Wisata Baturraden.
Secara kuantitatif, kata dia, kegiatan tersebut diharapkan dapat menciptakan sampai dengan 1.000 orang pengguna baru QRIS dengan nominal transaksi pada hari penyelenggaraan acara diperkirakan mencapai Rp1 miliar.
“Capaian dari QRIS Jazz Gunung Slamet terhadap peningkatan transaksi QRIS ini nantinya akan menjadi bagian dari program nasional Bank Indonesia berupa 45 Juta Pengguna QRIS pada tahun 2023,” jelasnya.
Sementara itu, CEO Jazz Gunung Indonesia Bagas Indyatmono mengatakan Jazz Gunung merupakan salah satu pionir berkembangnya festival musik yang dilaksanakan pada alam terbuka di Indonesia.
Menurut dia, festival yang merupakan gagasan Sigit Pramono, Butet Kartaredjasa, dan almarhum Djaduk Ferianto itu menyajikan pertunjukan musik jaz etnik di alam terbuka.
“Setelah sukses menyelenggarakan Jazz Gunung Bromo selama 15 tahun, kini Jazz Gunung Indonesia hadir untuk menciptakan ‘Indahnya Jazz Merdunya Gunung’ di Gunung Slamet,” ungkapnya.
Sebagai bagian dari Jazz Gunung Series, kata dia, Jazz Gunung Indonesia juga melibatkan jurnalis senior Andy F Noya sebagai salah satu advisor dalam pergelaran QRIS Jazz Gunung Slamet.
Berbeda dengan gelaran jazz lainnya, lanjut dia, QRIS Jazz Gunung Slamet akan diselenggarakan menggunakan konsep intimate di mana tidak ada jarak antara musisi, penonton, dan alam yang akan menjadi ruang dalam pertunjukan.
“Jazz Gunung Indonesia selalu menampilkan pertunjukan yang intim dan apresiatif untuk pengunjung maupun seniman yang terlibat. Di QRIS Jazz Gunung Slamet tahun ini, akan ada suasana yang baru dan belum pernah disajikan sebelumnya,” kata Bagas.