Penderita stunting di Cilacap turun 40% setelah intervensi melalui program makanan tambahan.
CILACAP—Pemerintah Kabupaten Cilacap melanjuitkan program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang dinilai efektif menurunkan prevalensi stunting.
Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap mulai 1 September ini melanjutkan program TMP yang akan berlangsung hingga akhir November mendatang.
Data menunjukkan efektifitas program TMP dalam penurunan angka stunting. Pada Januari 2023 lalu tercatat sebanyak 4.494 balita stunting, namun kemudian menurun setelah intervensi pemerintah melalui TMP menjadi 2.731 balita stunting pada April lalu.
“Sejak dilakukan intervensi jumlah balita stunting, mengalami penurunan sekira 40 persen,” kata Kepala Dinas Kesehatan, Pramesti Griana Dewi, seperti dikutip Radar Banyumas.
Menurut Pramesti, sisa jumlah balita stunting tersebut akan dikelompokkan menjadi dua, yaitu usia 6-24 bulan atau Bawah Dua Tahun (Baduta) dan usia 6 -12 bulan atau baru Baduta.
“Untuk usia 6 sampai 24 bulan sebanyak 958 anak, sedangkan usia 6 sampai 12 bulan sebanyak 535 anak, sisanya akan kita lakukan pendataan ulang,” lanjutnya.
Pramesti melanjutkan, pemberian PMT yang merupakan makanan tambahan, sehingga para balita tetap rutin mendapat makanan tiga kali sehari. Sedangkan PMT akan menjadi makanan keempat. Hal itu harus dilakukan selama 90 hari secara berturut-turut.
“Pola makan dan pola asuh tetap jadi perhatian kita, karena kadang anak susah makan namun orang tua kurang sabar atau kurang inovasi atau kreasi bahan makanannya, itu kan akan mempengaruhi nafsu makan juga,” pungkasnya.
Penghargaan
Pemkab Cilacap bertencana memberikan penghargaan kepada pemerintah Kecamatan yang paling komitmen dalam penurunan angka stunting.
Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar mengatakan pihaknya akan menyusun sejumlah criteria untuk penghargaan tersebut.
Berbicara di hadapan 953 Ketua RT dan RW, Pj Bupati mengimbau warga terus memupuk jiwa
gotong royong ditengah masyarakat termasuk dalam penanganan stunting.
“Pahami programnya. Gotong royong untuk melepaskan dari stunting bagi yang masih memerlukan bantuan,” ujar Yunita, dikuti[p Tribunnews.
Sementara itu Camat Majenang Aji Pramono dalam laporannya menyebutkan bahwa sejak Januari – Agustus 2023 mengalami penurunan angka stunting yang cukup baik. Angka stunting di bulan Januari tercatat 107 dan pada Agustus tercatat 63.
Diungkapkan Aji bahwa salah satu yang mendorong penurunan stunting di Majenang karena adanya program pemberian PMT bagi balita khususnya baduta (bawah dua tahun).