Embun es di Dieng menjadi daya tarik baru bagi wisatawan datang ke dataran tinggi itu
BANJARNEGARA–Fenomena embun es atau embun upas di kawasan wisata Dieng, Banjarnegara menjadi magnet baru. Wisatawan terus berdatangan selama Agustus ini karena ingin melihat embun es di kawasan tersebut.
Sejak akhir bulan Juli lalu tampak kemacetan di sejumlah jalan masuk kawasan Dieng karena banyaknya kendaraan yang menuju dataran tinggi itu.
Jumlah wisatawan terus meningkat. Pada masa sebelum fenomena itu terjadi jumlah wisatawan yang datang sekitar 3.000 orang, kemudian naik menjadi 9.000 orang per hari sejak terjadi fenomena embun es.
Namun saat ini jumlahnya bisa mencapai 13.000 orang.
Kepala UPT Wisata Dieng, Sri Utami mengatakan fenomena embus upas ini menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk ke Dieng.
Lonjakan okupansi wisatawan paling nyata terjadi saat akhir pekan. Pada Agustus ini, kunjungan wisatawan di akhir pekan bisa mencapai 13.000 wisatawan per hari.
”Banyak wisatawan yang sengaja menginap di Dieng untuk menyaksikan embun upas. Ada juga yang walk in, datang pada hari itu lalu pulang,” ungkapnya, dikutip Suara Merdeka pekan ini..
Fenomena embun upas masih terus terjadi di sekitar kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara.
Terkini, embun es menyelimuti kompleks Candi Arjuna hingga ke lahan pertanian di sekitarnya.
Bahkan, lapisan es yang menempel di permukaan dedaunan dan atap bangunan di sekitarnya.
”Pagi ini, area embun upas semakin meluas, tidak hanya di sekitar Candi Arjuna tapi juga sampai ke lahan pertanian. Selain itu, lapisan esnya juga lebih tebal dibandingkan biasanya,” katanya.
Dikatakan, potensi embun upas diperkirakan masih akan terjadi lagi. Karena, berdasarkan perkiraan dari BMKG, puncak musim kemarau terjadi pada Agustus ini.
”Banyak wisatawan yang beruntung bisa menyaksikan langsung fenomena embun upas di pagi hari,” ujarnya.
Sri Utami menjelaskan, fenomenaembun upas biasanya terjadi di sekitar pelataran Candi Arjuna Juni hingga September 2023.
Itu pun hanya berlangsung beberapa jam di pagi hari, dan lapisan es mencair seiring terbitnya matahari.
”Karena itu, untuk memberikan kesempatan bagi wisatawan menikmati suasana pagi dan fenomena embun es, pada akhir pekan kami buka mulai jam 6.30 pagi,” terangnya.***